Yuk Jelajahi Goa Maria Sendangsono Di Kulon Progo – Pada zaman dahulu, ada sebuah goa maria yang bernama sendangsono. Akan tetapi sebelum goa ini dinamakan sendangsono, goa ini Bernama sendangsemagung. Tempat ini juga menjadi saksi penyebaran agama katholik di pulau jawa, khususnya di jawa tengah. Ternyata, goa ini mempunyai kisah yang unik lho. Dimulai dari seseorang romo yang berasal dari belanda atau pastur belanda yang bernama fransiskus yosep vanlith atau sering dikenal dengan nama romo vanlith. Sebelum lanjut lebih jauh, Anda dianjurkan mengetahui terlebih dahulu apa definisi dari romo dikarenakan dapat menimbulkan salah kaprah atau salah paham ya. Romo atau pastor adalah seorang pemimpin di dalam agama katholik yang nantinya akan memimpin ibadah seperti misa, sakramen komuni, sakramen krisma, sakramen pernikahan, dan masih banyak lagi.
Romo vanlith ini bersama rekannya yang bernama petrus hovernas. Mereka berdua ini ditugaskan oleh kongregasinya yaitu serikat jesuit untuk mengembangkan misi yang sudah dibentuk pada agama katholik khususnya di pulau jawa. Romo vanlith sendiri mempunyai latar belakang yaitu lingkungan katholik yang cukup kuat karena untuk menjadi seorang romo harus bisa mencari banyak relasi umat khatolik dimanapun keberadaannya. Hal tersebut dapat berpengaruh besar didalam keimanannya sehingga romo vanlith ingin mendalami lebih jauh tentang agama katholik. Adapun sosok yang dulunya menjadi motivasi romo vanlith yaitu santo fransiskus karena beliau memotivasi romo vanlith dalam menjalani panggilannya sebagai imam katholik.
Santo fransiskus lahir pada 17 Mei pada tahun 1863 yang berlokasi di salah satu pedesaan negara belanda. Mengungkapkan keinginannya sebagai imam katholik pada usia 12 tahun dan 3 tahun menempuh pendidikan teologi. Lalu pada 8 Desember tahun 1894, vanlith berhasil melakukan peresmian tahbisan menjadi imam katholik di belanda. Dalam perjalanan misionerasinya, awalnya ingin menjalankan misinya ke irlandia namun beliau harus menaati kongregasi yang berlangsung di belanda yang mengutusnya melakukan misi di hindia. Berdasarkan buku history christian in Indonesia menyatakan bahwa beliau bermukim di kota semarang, kemudian beliau belajar dunia perjawaan yaitu bahasa jawa pada tahun 1886.
Setahun kemudian beliau berpergian ke suatu tempat pedesaan yaitu desa muntilan pada tahun 1887. Namun misi penyebaran agama katholik ini tersandung permasalahan yaitu romo vanlith harus berhadapan dengan katekis yang memiliki sifat culas karena seseorang yang dibaptis itu dibayar dan setelah kejadian ini beliau memecat seluruh katekisnya sekaligus memulai semuanya dari dasar atau nol lagi. Romo vanlith merubah segala hal dan lebih mengedepankan pendidikan dan pendekatan melalui sosial dan budaya. Beliau juga mempunyai semboyan yaitu manjing ajung ajer yang berarti menyatu dan tidak ada jarak sedikitpun.
Menurut Romo Vanlith adalah hal yang tidak mungkin mengalami percintaan dengan orang lain atau lawan jenis, dengan ini beliau menyarankan para misionaris katholik yang dating ke indonesia harus belajar bahasa lokal sebagai syarat sebelum menjalani misi di hindia belanda serta memahami budaya setempat agar berhasil dan sebagai kunci penyebaran agama katholik. Terdapat suatu peristiwa yang selalu dikenang dalam sejarah agama katholik di sendangsono yaitu ketika pak barnabas ini pergi ke muntilan untuk berobat karena kakinya sakit. Kala itu romo vanlith dan beberapa bruder itu melihat beliau, kemudian mereka berdua merawat hingga sembuh. Ada hal yang menarik di kisah ini yaitu pak barnabas ketika sembuh tidak hanya pulih secara fisik, serta beliau ingin mempelajari agama katholik lebih dalam.
Demikian kisah-kisah nyata dari goa sendang sono yang harus Anda ketahui sebelum menjelajahi lebih jauh di tempat ini. Selanjutnya Anda akan melihat dan masuk ke dalam goa tersebut dan Anda akan disuguhkan dengan bangunan yang memiliki nilai arsitektur tinggi. Yang menarik dari goa sendangsono ini adakah keberadaan sendang di antara dua pohon sono dan tentunya keberadaan arsitekturnya yang tiada duanya. Semua orang diperbolehkan mengunjungi kesini lho. Sehingga apapun kepercayaan Anda, dapat dengan mudah masuk ke goa sendangsono ini. Biasanya tempat tersebut ramai dikunjungi wisatawan pada bulan Mei dan Oktober. Selain berdoa, banyak penziarah yang datang untuk mengambil air dari sumber yang terpercaya menyembuhkan penyakit.
Kompleks Sendangsono ini hampir satu hektar lho. Dari pintu gerbang masuk pengunjung dapat melihat sambal mencuci mata serta membeli alat-alat yang diperlukan seperti lilin, jerigen sesekali botol. Alat-alat tersebut dapat Anda gunakan dengan baik sebagai sarana beribadah dan untuk menyimpan air yang bersumber dari goa sendangsono. Di goa ini telah disediakan parker yang cukup luas di sekitar dan lokasi tempat tersebut menarik dengan paving yang berundak. Kalau Anda mendatangi goa sendangsono itu karena ingin mengenang tentang Romo Van Lith. Maka dengan demikian, Anda akan langsung takjub dan terkesima dengan arsitektur yang unik karya Romo Mangun Wijaya. Selain itu pesan pertama ayang membuat Anda takjub adalah dapat merasakan suasana yang sangat menenangkan.
Saat Anda berkeliling di goa sendangsono ini, pasti Anda melihat sebuah goa kecil yang menyala. Goa kecil yang menyala tersebut dikarenakan banyak penziarah dan wisatawan yang menyiapkan lilin dan aneka bunga untuk patung bunda maria. Yang perlu Anda ingat tempat ini bukan untuk menyembah suatu patung ya, melainkan goa sendangsono ini sebagai sarana sekaligus destinasi wisata rohani di jawa tengah. Jika Anda sudah selesai berkeliling, pasti akan merasakan haus dan lapar. Oleh karena itu, Anda bisa menyantap berbagai makanan dan minuman yang ada di tempat ini ya. Anda juga bisa membeli aksesoris khas dari goa ini ya seperti kaos berlengan, kalung, gelang, dan rosario.